Kalau
Kau ke Apotek Itu
Aku datang
dengan air muka hancur-hancuran. Tapi dia selalu tersenyum bila lihat aku.
Silakan bayangkan aku ini antagonis dan dia protagonis. Sebeku apapun hati
orang, disapa tiap ketemu juga luluh, kan? Tapi jangan bayangkan aku ini
se-antagonis tokoh di sinetron. Aku nggak level melemparkan pot bunga dari atas
gedung ke seorang gadis lugu.