KATA
TAK SEKUAT RASA
Oleh
Qanita Asyd
Ketika Tuanku
bercerita bahwa orang-orang yang berjalan di dakwah, lalu lelah atau terluka
dan bisa jadi mati, mereka benar-benar beruntung. Aku terkesima. Kiranya saat
itu, Allah pasti sedang memusatkan perhatiannya pada mereka. Dia mencintai
mereka. Tetapi segumpal ketetapan Sang Raja manusia itu membuatnya goyah.
Kulihat bulir-bulir bening jatuh dari matanya.
Ketika Tuanku
berkata bahwa ia ingin hidup tanpa kata. Aku tercengang. Sejak itu hidupku
berakhirlah sudah. Sudah tak bisa diulang lagi!